Sejak diselenggarakan pada tahun 2000, Festival "Bertemu di Beijing" telah berturut-turut diadakan 4 kali dengan jumlah penontonnya tercatat satu juta orang lebih. Sebagai pekan kesenian tingkat nasional Tiongkok dan pekan kesenian terbesar pada musim semi di kawasan
Zhang Yu, direktur jenderal Perusahaan Kelompok Kebudayaan Luar Negeri Tiongkok yang mensponsori kegiatan tahun ini mengatakan: "Festival 'Bertemu di Beijing' tahun ini mempunyai isi yang baru jika dibanding tahun lalu, dan bentuk penyelenggaraannya juga lebih maju dibanding Festival tahun lalu."
Kegiatan "Bertemu di Beijing" terdiri dari bagian pertunjukan teater, pesta gembira di lapangan terbuka di taman dan pameran kesenian. Selain rombongan pertunjukan Tiongkok, di taman-taman di Beijing terlihat pula rombongan-rombongan dari Amerika, Denmark, Selandia Baru, Finlandia, Swedia, Rusia, Kuba, Polandia dan Azerbaijan yang juga mengadakan pertunjukan di lapangan terbuka. Ketua Orkes Musik St. Mary dari Selandia Baru, Patriwa Qoddard dalam wawancaranya dengan wartawan kami dengan terharu mengatakan: "Saya menganggap festival kesenian Beijing telah mendorong persahabatan antara satu sama lain, khususnya para pemuda. Orang Tiongkok sangat hangat, saya merasa gembira sekali datang ke sini." "Gelombang Baru"?pameran kesenian zaman modern Perancis yang diadakan di Beijing selama Festival "Bertemu di Beijing" adalah salah satu pameran yang paling menarik. Karya-karya yang dipamerkan semuanya berasal dari Pusat Pompidou Perancis. Pusat Pompidou adalah lembaga kebudayaan yang terkemuka di dunia, lebih-lebih merupakan lambang kesenian modern Perancis dan Barat. Salah seorang staf dari Pusat Kesenian Pompidou Perancis, Camille Morineau mengatakan: "Saya sudah berkali-kali berkunjung ke Tiongkok. Saya yakin pameran Perancis itu dapat menarik banyak seniman Tiongkok. Saya yakin, penonton Tiongkok dalam proses berkunjung ke pameran ini akan mendapat banyak kegembiraan dan penemuan yang baru sekaligus."
0 comments:
Post a Comment